daun

Rabu, 18 Februari 2015

KISAH KHALIFAH ABU BAKAR RA

Abu Bakar adalah khalifah pertama pengganti Nabi Muhammad SAW. Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Abi Kuhafah at-Tamimi. Abu Bakar berasal dari keluarga bangsawan Quraisy kaya dan merupakan pemeluk agama Islam ke dua setelah istri nabi Muhammad SAW yaitu Siti Khadijah.
Abu Bakar menjadi sahabat nabi yang sangat setia dan dikenal sebagai tokoh yang jujur, lurus, dan sangat dipercaya. Oleh karena itu beliau mendapat gelar “As Shiddiq” (yang dipercaya).
Ketika hijrah ke Madinah, Abu Bakar setia sekali menemani Nabi SAW, termasuk ketika bersembunyi di gua Sur. Ketika Nabi SAW uzur, beliau ditunjuk oleh nabi SAW menjadi imam shalat.
Pada awal perjuangan Islam, Abu Bakar sering mendermakan hartanya untuk kaum muslimin yang miskin dan untuk membebaskan budak yang disiksa oleh majikannya karena memeluk agama Islam, misalnya Bilal.
Abu Bakar, setelah wafatnya rasulullah terpilih menjadi pemimpin setelah sejumlah tokoh Muhajirin dan Ansar berkumpul di balai kota bani Sa’idah untuk bermusayawarah tentang tokoh yang akan menjadi pemimpin setelah wafatnya nabi Muhammad SAW. Setelah itu Abu Bakar di baiat menjadi khalifah.
Dalam baiat tersebut, Abu Bakar berpidato dan berkata:” Saya terpilih menjadi pemimpin kamu, meskipun saya bukanlah orang terbaik di antara kamu, Karena itu, bantulah saya jika saya berada di jalan yang benar, dan bimbinglah saya jika saya berbuat salah.
Kebenaran adalah kepercayaan dan kebohongan adalah penghianatan. Orang-orang yang lemah diantara kamu akan menjadi kuat dalam pandangan saya seingga saya akan menjamin hak-hak mereka jika Allah menghendaki. Dan orang-orang yang kuat diantaramu adalah lemah dalam pandangan saya sehingga saya dapat merebut hak dari mereka.
Taatilah saya selama saya taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Dan jika saya mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka jangan ikuti saya.
Setelah Abu Bakar di baiat beliau bersumpah kepada Allah SWT dan menyatakan bahwa beliau tidak berambisi menduduki jabatan.
Pada awal kepemimpinan Abu Bakar, muncul pemberontakan dari orang-orang murtad (keluar dari agama Islam), orang yang mengaku nabi dan timbul kabilah Arab. Terhadap hal ini, Abu Bakar bersikap tegas lantas membentuk sebelas pasukan yang dipimpin oleh para panglima tangguh seperti Khalid bin Walid, Amr bin Ashdan Ikrimah bin Abu jahal. Pemberontakan dapat diselesaikan dengan baik.
Setelah pemberontakan dalam negeri diselesaikan dengan baik, Abu Bakar mengirimkan pasukannya ke luar arab yaitu ke Irak dan ke Suriyah. Ke Irak dipimpin oleh Khalid bin walid dan ke Suriah dipimpin oleh tiga panglima yaitu Amr bin As, Yazid bin Abi Sufyan dan Syurahbil bin Hasanah.
Abu Bakar mengeluarkan ide atau gagasan bahwa ghanimah atau harta rampasan perang harus dibagi secara merata. Beliau juga mendirikan lembaga peradilan yang diketuai oleh Umar bin Khattab.
Selain itu, dalam kepemimpinan Abu Bakar, Ia senantiasa meneladani Rasulullah SAW. Ia sangat memperhatikan kepentingan rakyat dan tidak segan membantu mereka yang mengalami kesulitan. Untuk meningkatkan kesejahteraan umum, Abu Bakar membentuk Baitul Mal, semacam kas Negara atau lembaga keuangan. Pengelolaan baitulmal diserahkan kepada Abu Ubaidah bin Jarrah.
Ada lagi yang dilakukan oleh Abu Bakar yaitu atas saran Umar bin Khattab
Supaya mengumpulkan ayat Al Qur’an dan oleh Abu Bakar hal ini disepakatinya. Akhirnya Al Qur’an dikumpulkan karena khawatir Al Qur’an akan habis, karena banyak penghafal Al Qur’an yang telah gugur di medan perang.
Pada usia kekhalifahannya mendekati dua tahun tujuh bulan, Abu Bakar menderita sakit keras dan wafat dengan khusnul khatimah, pada hari Selasa setelah maghrib, bulan jumadil Akhir 13 H (634 M) dalam usia 63 tahun dan dimakamkan di sisi makam Rasulullah SAW.
sumber: http://sejarah.kompasiana.com/2010/10/07/kisah-abu-bakar-ra-dan-umar-ra-281803.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar